Resolving Students' Fluctuation in Blogging strategi scheduling strategy 30 15 7 3 1
By miftachudin arjuna - June 22, 2015
masalah fluktuasi mood dalam menulis dalam blog adalah salah satu hal yang menjadi masalsah penelitian dan hasil dari wawancara saya dalam penelitian berjudul 'students' perspective of the use of blogs in language learning' fokus membahasa mengenai challenges and benefits blog in language learning. di bagian summary menyebutkan bahwa butuh strategy mengatasi mood fluktuatif tersebut.
pagi ini kebetulan ketemu mbak Fikri yang ternyata juga seorang blogger yang punya keluhan yang sama yaitu kadang menulis kadang tidak dan saaat saya tanya berata 1 tahun menulis jawabannya 3 kali setahun selebihnya bentuk draft yang bisa dilanjutkan kapan-kapan. dia memenuhi sebagian diary yang isinya gado-gado mulai dari hidup, hobi, dan sosial. termasuk saya juga persialan tersebut.
berangkat dari hal tersebut salah satu strategy yang saya uji coba adalah strategi 'scheduling' yaitu mengatur otomasi publikasi tulisan di blog dalam jangka waktu tertentu. contohnya uji coba yang saya lalukan dalam jangka waktu 1 minggu. artinya tulisan saya akan muncul pada setiap hari senin jam 3 secara otomatis.
di bulan-bulan tertentu kita moodnya bagus sehingga menulis banyak tetapi sebaliknya 2 bulan berikutnya sedang patah hati atau sibuk ujian padahal kita mau blog kita tetap aktif dan teratur menu publikasi tulisan. maka solusinya adalah di saat kita semangat dan menulis banyak maka tulisan itu jangan dipublikasikan semuanya. aturlah supaya tulisan tersebut muncul secara otomatis sesuai jeda waktu yang anda inginkan. caranya adalah sebagai gerikut.
1. Mausk ke menu postin
2. publikasi
3. atur tanggal
4. done
5. publikasi
bayangkan jika anda menulis 12 artikel kemudian setelah otomatisnya perminggu maka blog anda akan berjalan otomatis selama 3 bulan walaupun anda sedang sibuk trabeling, ujian, ataupun sedang pengen malas saja. saat bulan-bulan berikutnya anda semangat dan punya tulisan banyakm maka tinggal melanjutkan tehnik 'scheduluing' yang sedang kita bahasa ini dan akan terus berjalan otomatis di bulan-bulan berikutnya.
pagi ini kebetulan ketemu mbak Fikri yang ternyata juga seorang blogger yang punya keluhan yang sama yaitu kadang menulis kadang tidak dan saaat saya tanya berata 1 tahun menulis jawabannya 3 kali setahun selebihnya bentuk draft yang bisa dilanjutkan kapan-kapan. dia memenuhi sebagian diary yang isinya gado-gado mulai dari hidup, hobi, dan sosial. termasuk saya juga persialan tersebut.
berangkat dari hal tersebut salah satu strategy yang saya uji coba adalah strategi 'scheduling' yaitu mengatur otomasi publikasi tulisan di blog dalam jangka waktu tertentu. contohnya uji coba yang saya lalukan dalam jangka waktu 1 minggu. artinya tulisan saya akan muncul pada setiap hari senin jam 3 secara otomatis.
di bulan-bulan tertentu kita moodnya bagus sehingga menulis banyak tetapi sebaliknya 2 bulan berikutnya sedang patah hati atau sibuk ujian padahal kita mau blog kita tetap aktif dan teratur menu publikasi tulisan. maka solusinya adalah di saat kita semangat dan menulis banyak maka tulisan itu jangan dipublikasikan semuanya. aturlah supaya tulisan tersebut muncul secara otomatis sesuai jeda waktu yang anda inginkan. caranya adalah sebagai gerikut.
1. Mausk ke menu postin
2. publikasi
3. atur tanggal
4. done
5. publikasi
bayangkan jika anda menulis 12 artikel kemudian setelah otomatisnya perminggu maka blog anda akan berjalan otomatis selama 3 bulan walaupun anda sedang sibuk trabeling, ujian, ataupun sedang pengen malas saja. saat bulan-bulan berikutnya anda semangat dan punya tulisan banyakm maka tinggal melanjutkan tehnik 'scheduluing' yang sedang kita bahasa ini dan akan terus berjalan otomatis di bulan-bulan berikutnya.
EFL (English as a Fourth and Force Language) in Indonesia
By miftachudin arjuna - May 01, 2015
Initially EFL stands for English as a
Foreign Language and explicable among teachers, practitioner, and
linguists. In my view point, EFL means English as a fourth language
because most Indonesian learn it as the fourth one.
Indonesia inherits 750 local languages from previous forebear. Among them are 270 local
languages serving as the first language. It gives critical
identification among Indonesian as part of diversity. Secondly, people
use Indonesian language at school and use it in a formal occasion. They
take it as the second language. The following language plays on the
third place; Arabic language. They learn it because it is an obligation
as the impact of religion teaching. Albeit it does not happen for all
Indonesian, I can say Arabic and Islam are one package. In fact, Islam
dominates 80% population; therefore, Arabic becomes popular along with
the growth of its conformist.
In elementary school, English is
an optional subject from 4 - 6 grade. Lately, it becomes intriguingly
important subject as the basement of 7-12 grade and higher education.
It is considerable that Indonesian students have a problem in
international communication because they learn English in the fourth
order and mere inside the class. With extracurricular activities and
supporting language environment, it will help students to boost EFL
(English as a fourth language) mastery in 4 language skills; listening,
reading, speaking, and writing (LRSW).
Another term of EFL is English as a Force Language. I mean that Indonesian students still reluctant to study English and have not a specific intention to learn it. Sometimes educators have to insist them with competitive assignment in order to advance their knowledge. Sharing cross culture understanding and language experience in foreign country may raise sense of urgency in learning English. The real experience will lead to a vivid perspective about the language usage in a real life.
EFL/ESL Resources
Another term of EFL is English as a Force Language. I mean that Indonesian students still reluctant to study English and have not a specific intention to learn it. Sometimes educators have to insist them with competitive assignment in order to advance their knowledge. Sharing cross culture understanding and language experience in foreign country may raise sense of urgency in learning English. The real experience will lead to a vivid perspective about the language usage in a real life.
EFL/ESL Resources